Ketidakpastian = Tidak bebas dari keraguan
Kepastian dalam bahasa Yunani berasal dari kata kerja asfalizo artinya ‘menjaga’ (Kis 16:23; Mrk 14:44). Kata bendanya ialah asfaleia, ‘sesuatu yang terkunci rapat’ (Kis 5:23). Jadi kepastian bisa berarti yang terkunci rapat atau bebas dari keraguan.
Kepastian (asfalizo) = Bebas dari keraguan
Tuhan Yesus berkata, “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh 8:32). Perhatikan kata ‘kamu akan mengetahui’ bukan hanya berharap atau merasa bahwa itu adalah kebenaran.
Bagaimana memiliki kepastian?
Ada dua cara umum memastikan satu kebenaran: 1) Saintifik, yakni kebenaran yang bisa diulangi di laboraturium, dan 2) legal-historikal, yakni kebenaran berdasarkan kesaksian yang tidak bisa diragukan lagi seperti penemuan arkeologi, naskah sejarah, tradisi, dan lain-lainnya.
Kepastian dalam iman Kristen adalah dasar kesaksian Alkitab. Alkitab berisi kesaksian-kesaksian yang pasti dari Allah mengenai tujuan iman orang percaya (Gal 1:20). Misalnya, kesaksian Allah dalam Alkitab mengenai sorga dan neraka bisa menjamin kepastiannya karena Allah berada di sorga dan mengetahui syarat apa saja yang diperlukan agar manusia bisa masuk sorga atau neraka. Alam semesta juga adalah kesaksian dari Allah yang seharusnya bisa memberi kepastian (Mzm 19:2).
Akan tetapi, karena dunia ini telah sangat dipengaruhi kuasa kegelapan, dan hati nurani manusia telah dibutakan, maka alam semesta sebagai kesaksian Allah yang berisi kebenaran-kebenaran rohani yang menyelamatkan menjadi sukar untuk diterima manusia. Jika tidak demikian maka tentu sudah tidak ada lagi kejahatan di dunia ini – tidak perlu lagi misi dan penginjilan.
B. Pascal mengungkapkan kebenaran tentang sorga: “Kalau kita percaya dan kemudian ternyata nanti terbukti ada, maka itu suatu keuntungan. Kalau kita percaya dan nanti ternyata tidak demian, toh tidak rugi. Kalau kita tidak percaya dan nanti ternyata tidak ada maka itu berarti tidak rugi. Tapi kalau kita tidak percaya namun nanti ternyata memang ada maka kita celaka. Jadi, lebih menguntungkan kita jika percaya saja dari pada tidak percaya.” Hanya orang bodoh yang tidak mau menerima kepastian dari Allah sendiri yang Ia berikan dalam Alkitab.
Meskipun kita telah memiliki kepastian jaminan dari Allah, namun bukan berarti tidak ada lagi ketidakpastian dalam diri kita sebagai orang percaya (Ul 29:29).
1 comments:
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org
Post a Comment