Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Sunday, September 1, 2013

PENATALAYANAN (stewardship)



Pengantar
Pelajaran  ini adalah pusat dari hubungan kita dengan Tuhan. Banyak orang Kristen yang “ditemukan keluar” dari sini karena kehidupan mereka termotivasi oleh DIRI daripada ROH Allah. Keselamatan adalah hadiah gratis dari Tuhan! Jaminan kekal adalah janji yang pasti dari Allah! Dengan kata lain, ketika kita dilahirkan kembali, kita telah didopsi ke dalam keluarga Allah. Namun, dalam setiap keluarga, anak-anak memiliki tanggung jawab; dan dalam pelajaran ini kita akan belajar tentang salah satu tanggung jawab kita sebagai anggota keluarga Allah.

I.      Istilah Penatalayanan
Penatalayanan (stewardship) berarti pekerjaan menatalayani. Penatalayan adalah orang yang menatalayani, disebut juga "juru kunci". Ada beberapa contoh dari Alkitab. Dalam Kejadian 24 diterangkan bahwa Abraham mempunyai orang kepercayaan untuk mengelola harta dan urusan rumah tangganya, yaitu Eliezer. la adalah penatalayan atau juru kunci yang mengelola harta dan urusan itu sesuai dengan kehendak Abraham, pemiliknya. Pekerjaannya disebut penatalayanan. "Mengelola" berasal dari kata "kelola" yang berarti mengurus, mengatur, menyelenggarakan; orang dengan tugas itu disebut "pengelola". Penatalayan atau juru kunci ini disebut juga "kepala rumah" (Kej. 43:16,19; 44:4), "kepala istana" (Yes. 22:15), "mandur" (Mat. 20:8), "bendahara" (Luk. 16:1), "bendahara negeri" (Rm. 16:23). Paulus dkk. menyebut diri sebagai hamba-hamba Kristus yang mendapat kepercayaan mengenai rahasia Kristus (1 Kor. 4:1-2). Tugas itu harus dilaksanakan dengan jujur. Seorang penatalayan yang tidak jujur pasti dipecat/diganti (Yes. 22:15-25).

II.     Definisi Penatalayanan
Penatalayanan ialah segala kebijakan dan tindakan orang percaya dalam mengelola talenta dari Tuhan. Tuhan memanggil setiap orang Kristen supaya mengelola semua talenta pemberian Tuhan (waktu, tenaga, pikiran, uang, harta benda dll). Semua orang menerima karunia yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang "kosong". Tuhan memberikan semua talenta untuk menatalayani pekerjaan-Nya di dunia ini. Pengelolaan itu harus sesuai dengan kehendak-Nya.

Menatalayani tidak hanya berarti membagi atau memberikan talen­ta kita untuk pekerjaan Allah sebagai ucapan syukur kepada-Nya. Mena­talayani juga berarti bagaimana kita meningkatkan kesejahteraan hidup. Kemiskinan mengakibatkan keterbatasan dalam menatalayani. Tuhan berjanji untuk memberikan kebutuhan kita. Janji itu tidak akan terlaksana secara otomatis. Kita harus menggali dan mencari berkat Tuhan itu dengan bekerja keras. Kita terbuka untuk memanfaatkan kemajuan iptek dan jasa untuk meningkatkan produktivitas kerja, seiring dengan modernisasi dan profesionalisasi. Bila kesejahteraan hidup kita meningkat, kemampuan kita untuk menatalayanan pekerjaan Tuhan di dalam gereja dan masyarakat juga meningkat.

Setiap orang percaya dipanggil supaya menjadi kawan sekerja Allah. Allah berkenan untuk bekerja di dalam kita dan melalui kita untuk membebaskan dunia ini dari dosa. Menjadi kawan sekerja-Nya berarti melaksanakan tritugas: bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia) dan melayani (diakonia) secara seimbang dan selaras dengan memakai semua yang kita miliki.
Roh Kudus memimpin setiap orang percaya menjadi penatalayan. Tugas menatalayani hanya dapat terlaksana dengan baik apabila kita mendengar dan mengikuti Roh Kudus. Tuhan akan menghukum siapa saja yang tidak taat menatalayani pekerjaan-Nya atau menggunakan karunia itu untuk kepentingan sendiri.

III.    Prinsip-Prinsip Penatalayanan

Sebelum kita maju ke pelajaran ini, sangat penting kita memahami beberapa prinsip penatalayanan:
Prinsip 1 Semuanya Milik ALLAH - Everything Belongs to GOD (Mazmur 24:1; Hagai 2:8; Keluaran 19:5).
Prinsip 2 Penatalayanan adalah mengelola milik orang lain - Stewardship is the management of the affairs of another (Kejadian 39:1-6).
Prinsip 3 Setiap orang Kristen adalah penatalayan - Every Christian is a steward (Matius 25:14-15).
Prinsip 4 Yang diperlukan dari seorang penatalayan adalah kesetiaan - It is required of stewards that they be found faithful (1 Korintus 4:1-2).

IV.   Subyek Penatalayanan
Perlu ditegaskan bahwa peran gereja sebagai lembaga itu tidak menggantikan peran pribadi warga dalam menatalayani. Setiap warga harus berperan ganda. Artinya, secara pribadi menjadi menatalayani da­lam jemaat dan masyarakat serta bersama-sama dengan warga lainnya sebagai gereja harus menatalayani pekerjaan Tuhan di dalam jemaat dan masyarakatnya.

V.    Tanggung Jawab Penatalayanan
Kita mengakui bahwa Allah mahatinggi. Pengakuan itu harus menjadi "darah daging" kita. Artinya, pengakuan itu harus menjadi motivasi, mewarnai pikiran, kehendak dan perilaku kita sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Allah tidak memperlakukan kita sebagai anak-anak kecil yang bodoh, tak tahu apa-apa. Dia menghendaki supaya kita bertumbuh mengejar kedewasaan Kristen. Salah satu ciri dalam proses menjadi dewasa itu ialah tanggung jawab. 

Tuhan menghendaki supaya kita menjadi hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Wujud nyata dari ketaatan itu ialah kesediaan kita untuk bekerja melayani sesama manusia dengan menggunakan talenta yang kita terima (harta, waktu, uang, kepandaian dll). Mengaku ber-Tuhan tetapi mengabaikan sesama itu omong kosong. Allah telah menyiapkan pekerjaan yang baik buat kita (Ef. 2:10). Mengapa kita harus bekerja? Karena Allah bekerja terus (Yoh.5:17). Bila tuan bekerja tetapi hamba-hamba-Nya menganggur, tidak benar! Hidup kita bukan milik kita lagi tetapi milik Kristus. Hidup atau mati adalah untuk Tuhan (Rm. 14:8). Setiap hari kita berdoa "datanglah Kerajaan-Mu". Bersama-sama dengan Allah, kita harus bekerja agar pengharapan itu menjadi kenyataan yang sempurna.

Orang Kristen sebagai orang kepercayaan Allah seharusnya selalu dekat dengan Allah seperti hamba dekat dengan tuannya. Hubungan pribadi yang dekat membuat orang Kristen makin memahami kehendak Allah seperti hamba yang makin memahami kehendak dan rencana tuannya. Hubungan seperti itu juga membuat orang Kristen makin pandai melayani Tuhan.

Sasaran pekerjaan Allah yang besar ini adalah seluruh umat ma­nusia dan dunia. Yesus adalah teladan orang Kristen dalam menatalayani sebab la datang untuk melayani, bukan untuk dilayani (Mrk. 10:-45). Kelak Tuhan meminta setiap orang Kristen mempertanggungjawabkan uangnya, waktunya, hartanya, kemampuannya dan lainnya. "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggunganjawab tentang dirinya sendiri kepada Allah" (Rm. 14:12).

Orang Kristen harus mewaspadai godaan dalam menatalayani. Di antaranya, godaan memakai uang, harta, kekayaan, kepandaian untuk kesukaan dan kenikmatan dirinya sendiri. Talenta tidak hanya dapat menjadi alat menatalayani tetapi juga dapat mencelakakan. Bila kita setia dalam hal yang kecil, Tuhan akan memperbesar kepercayaan-Nya (bnd. Mat. 25:21).

Mativasi (dorongan) dalam melayani atau menatalayani itu sangat penting. Motivasi itu menentukan semangat, suasana dan seringkali hasil-hasilnya. Motivasi yang benar dilandasi dengan:
1. Rasa syukur dan mengasihi Tuhan karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Siapa yang benar-benar mengasihi Tuhan pasti mengasihi sesamanya baik dengan perkataan, perbuatan maupun kebenaran (1 Yoh. 3:18).
2. Memuliakan Allah dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus yang empunya kemuliaan dan kuasa selama-lamanya (1 Ptr. 4:10-11).

Kalau ada motivasi yang benar, tentu ada motivasi yang salah. Motivasi yang salah itu di antaranya karena merasa wajib, karena dibayar, karena keuntungan, karena utang budi, ambisi, ingin menonjolkan diri. Orang Kristen yang menatalayani dengan motivasi yang salah ini tidak akan memiliki sukacita melayani, gampang frustrasi atau bahkan putus asa. Mereka yang bekerja demi gaji, semangatnya akan segera kendur atau lari bila upahnya tidak terpenuhi. Hasil pekerjaannya pun tidak membawa kemajuan bahkan mungkin morat-marit atau mendatangkan bencana.

1.      Penatalayanan Injil
Penatalayanan Injil itu bukan hanya mengenai berita kesukaan ten­tang pengampunan atau keselamatan dalam Yesus, tetapi juga perintah kepada siapa saja yang menerimanya supaya memberitakannya kepada semua orang. Tugas pemberitaan ini berhubungan erat dengan tugas melayani. Paulus menyebut tugas itu sebagai "pelayanan pendamaian" (2 Kor. 5:17-20). Dengan demikian jelas bahwa pemberitaan itu menjadi tanggung jawab setiap orang Kristen, pria dan wanita segala umur. Rasul Paulus mengingatkan: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajamn" [2 Tim. 4:2). Bila ada orang yang berpendapat bahwa tugas tersebut adalah tugas Pendeta atau Majelis saja, pendapat itu salah. Tugas itu menjadi kewajiban semua orang Kristen.

2.      Penatalayanan Talenta / Bakat
Bacalah Matius 25:12-30
Apakah yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya? – Talenta
Apakah setiap pelayan menerima talenta? - Ya
Apakah setiap pelayan menerima jumlah talenta yang sama? – Tidak.
Apa dasar Tuhan untuk menyalurkan tanggung jawab kepada hamba-Nya? – Kepercayaan.
Menurut ayat 19, Apa yang Tuhan lakukan ketika Dia datang kembali? – Meminta pertanggungan jawab.INI PENTING - Jangan menilai tindakan kita dengan apa yang orang lain lakukan tetapi lakukan sesuai talenta yang telah Tuhan berikan!
Apa yang Tuhan katakan kepada pelayan yang baik? - Membuatnya berkuasa atas yang lain.

Mari kita jawab dan renungkan beberapa pertanyaan berikut ini:
Apakah saya telah diberikan setidaknya satu talenta?
Apakah saya menggunakan talenta saya untuk Kristus?
Apakah saya harus memberi pertanggunganjawab talenta saya kepada Tuhan?
Apa yang akan terjadi jika saya menyalahgunakan talenta saya?
Haruskah saya kuatir tentang berapa banyak talenta yang telah diberikan?

Bacalah 1 Korintus 12:12-27. Sekarang kita adalah anggota dari tubuh Kristus (gereja). Setiap anggota gereja adalah seperti bagian dari tubuh manusia.
·   Kita masing-masing tidak sama (ayat 19).
·   Allah telah menempatkan kita di gereja ini untuk fungsi tertentu (ayat 18).
·   Setiap anggota gereja diperlukan (ayat 22).

3.      Penatalayanan Kesaksian
Selanjutnya, kita harus mencamkan bahwa bersaksi itu melibatkan seutuh kehidupan kita, lahir batin, tidak cukup dengan kata-kata. Bersaksi berarti menunjukkan kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Melayani ber­arti mewujudnyatakan kasih Allah itu kepada sesama.
·   Filipi 2:15 - Kita harus bercahaya di tengah-tengah dunia.
·   Matius 5:14-16 - Kita harus menjadi terang yang terbuka bagi semua orang.
·   1 Petrus 3:15 - Kita harus selalu siap membawa orang lain kepada Kristus.

4.      Penatalayanan Waktu
Waktu adalah sumber daya kita yang paling berharga hari ini. Waktu kita adalah milik Allah. Mau atau tidak mau, pada saatnya kita harus mati. Hal itu karena kita tidak menguasai waktu, tidak dapat memperpanjang umur. Tuhan memberikan waktu 24 jam/hari supaya kita hargai dan kelola secara bertanggung jawab.

Dalam perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh (Mat. 25:1-13), kita mendapat contoh orang-orang yang menghargai dan mengelola waktu secara bertanggungjawab serta yang tidak. (lih. juga perumpamaan orang kaya yang bodoh, Luk. 12:1-12). Tuhan menyuruh supaya kita menghargai dan menggunakan waktu sesuai dengan kehendak Tuhan. "Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" (Ef. 5:16, lih. 1 Tim. 4:2).

Dalam bahasa Yunani ada dua istilah tentang waktu. Yaitu "khro­nos" dan "kairos". Khronos ialah jangka waktu, periode atau masa tertentu. Kairos adalah waktu yang tepat. Kalau disia-siakan kita akan merugi, kairos itu hilang. Demikian juga secara umum, waktu yang disia-siakan hilang begitu saja. Jarum jam tidak berputar mundur. Paulus mengatakan: "... supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Rm. 12:1). Maksudnya, supaya kita mempersem­bahkan seluruh kehidupan dan kemampuan lahir batin kita kepada Tuhan. Hidup ini harus menjadi persembahan karena Allah telah mengasihi kita. Segala kemampuan itu harus kita pergunakan untuk melayani Tuhan.

5.     Penatalayanan Uang
Semua uang yang kita miliki dan peroleh adalah bersumber dari Allah - ALL the money you have and receive IS FROM GOD and IS GOD’S. Ulangan 8:18 - Meskipun kita mendapatkan uang melalui kerja, ayat ini memberitahu kita bahwa “LORD THY GOD”. TUHAN-lah yang memberi kita kekuatan untuk mendapatkan uang.

Titik tolak dalam penatalayanan uang adalah persepuluhan. Dalam laporan singkat tampak jelas bahwa Abraham memberikan pesepuluhan kepada Melkisedek sebagai pengakuan bahwa Allah Yang Mahatinggi telah menaklukkan musuh-musuhnya. Ide ini menyatakan bahwa persepuluhan diberikan kepada wakil dari seseorang yang berada dalam posisi kepemilikan? (Baca: Ibrani 7:2; Ulangan 26:1-10; 14:22).

Apakah praktek persepuluhan diwajibkan bagi orang Kristen?
Beberapa orang mengatakan persepuluhan adalah praktek Perjanjian Lama dan hanya untuk orang Yahudi. Itu diberikan berdasarkan Hukum Taurat, sedangkan orang Kristen tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia (lih. Roma 6:14b). Mari kita pelajari ayat-ayat berikut ini: Kejadian 14:18-20; 28:20-22; Imamat 27:30; Maleakhi 3:10; Matius 23:23; 1 Korintus 9:14; 16:2.  
Kitab Suci menunjukkan persepuluhan adalah prinsip alkitabiah. Abraham dan Yakub memberikan perpuluhan 500 tahun SEBELUM Hukum Taurat diberikan kepada Musa. Maleakhi, dan Yesus berbicara tentang persepuluhan dalam periode Hukum. Rasul Paulus menjelaskan persepuluhan setelah Hukum.

Beberapa pertanyaan yang harus kita jawab:
Implikasi apa bagi gereja-gereja Kristen jika prinsip persepuluhan tidak dibangun? Apakah pemerintah harus mendukung gereja? Apa gereja kita akan memiliki pengaruh jika tidak didukung oleh lembaga impersonal yang memiliki kekuatan? Apakah persepuluhan dapat memperkuat ikatan antara keanggotaan gereja? Apakah dukungan persepuluhan menegaskan kembali komitmen seseorang kepada Firman Tuhan? Di manakah seharusnya orang Kristen sejati menaruh uang mereka?

Bagaimana orang Kristen harus persepuluhan?
2 Korintus 5:14 - Di bawah HUKUM, persepuluhan diperintahkan, tetapi di bawah ANUGERAH, kita tidak persepuluhan legalistik, tetapi karena kita mengasihi Tuhan.

Di mana sebaiknya persepuluhan ditempatkan?
Maleakhi 3:10 – ke rumah Tuhan.
Kisah Para Rasul 4:34-37; 5:2 - persepuluhan dan persembahan diletakkan di depan kaki para rasul.
1 Korintus 16:1-2 – persepuluhan diberikan kepada gereja.

Mengapa kita menempatkan persepuluhan ke gereja kita?
Maleakhi 3:10 – persepuluhan diberikan untuk pelayanan para imam di rumah Tuhan.
1 Korintus 9:13, 14  - persepuluhan dan persembahan digunakan untuk mendukung pelayanan gereja.

Apa yang Allah akan lakukan jika kita menolak untuk memberi persepuluhan?
Maleakhi 3:8 – kita disebut sebagai penipu dan perampok milik Allah.

Dari manakah diambil persepuluhan?
Imamat 27:30  - segala sesuatu yang menghasilkan.

Bagaimana saya bisa menyenangkan Tuhan ketika persepuluhan?
Ulangan 26:12-15 – sisihkan dan bawalah dalam doa.
Amsal 3:9 – berikan kepada Tuhan sebagai rasa hormat.
Matius 6:33 – berikan kepada Tuhan sebagai yang utama.
1 Korintus 16:1-2 – bawalah pada tiap-tiap hari pertama, Minggu.

Janji yang Allah berikan kepada yang setia perpuluhan?
Maleakhi 3:10 – Allah akan membuka berkat-Nya dengan berlimpah.

PRINSIP PENTING! Dalam memberikan persepuluhan dibutuhkan hati yang taat, tetapi dalam persembahan membutuhkan hati yang rela (lih. Keluaran 35:5; Ezra 1:4; 2 Korintus 9:7-8).

6.      Penatalayanan Rumah.
Yang dimaksud dengan "rumah" di sini ialah keluarga, bukan hanya rumah sebagai bangunan fisik. Keluarga sebagai komunitas jemaat dan masyarakat berukuran kecil. Dalam keluarga ada pemimpin, ada "anggota", ada pengelolaan panggilan Tuhan dan masalah-masalah. Keluarga menjadi tempat pendidikan bagi anak-anak sebagai bagian dari generasi penerus jemaat dan masyarakat.

Keluarga yang tertutup akan menghasilkan anak-anak yang tertutup. Sebaliknya, keluarga yang terbuka akan menghasilkan anak-anak yang terbuka terhadap jemaat dan masyarakatnya. Artinya, keluarga seharusnya menjadi tempat pendidikan dan penggemblengan laskar penatalayanan. Para kepala keluarga tidak boleh menyerahkan tanggung ja­wab ini kepada pihak lain, termasuk kepada gereja atau sekolah. Mereka mempunyai waktu terbanyak dengan anak-anak mereka.

Rumah sebagai tempat tinggal, hendaknya dipikirkan tentang penggunaan alat-alat peraga seperti, kutipan ayat, gambar-gambar Kristiani. Alat-alat itu mengingatkan pikiran atau pengharapan dan membantu penghayatan Kristiani. Misalnya gambar Yesus; gambar gadis yang bijaksana dan yang bodoh; tulisan "Ya Tuhan, berkatilah rumah ini"; "Yesus adalah jawabnya"; "Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan" dll.

7.      Penatalayanan Firman dan Doa
"Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mzm. 119:105). Firman Tuhan adalah segala-galanya bagi kita. Firman itu menghidupi, menjadi pedoman bagaimana kita berpikir dan berperilaku membangun kehidupan baru dalam Kristus. Tugas seorang penatalayan adalah memberitakan kasih Allah di dalam Kristus. Untuk tugas itu, kita harus mempelajari Alkitab dengan teratur secara pribadi, bersama de­ngan keluarga dan kelompok. Semua itu dimaksudkan agar kita makin mengetahui lebih banyak lagi kebenaran Alkitab.

Banyak ayat-ayat Alkitab yang mengingatkan kita akan pentingnya berdoa. "Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan semua pembesar ..." (1 Tim. 2:1,2). Tentang pekerja-pekerja bagi Tuhan, firman-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya la mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (Mat. 9:37,38).

Yesus mengingatkan agar kita selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk. 18:1). Berdoa itu panggilan dan doa itu adalah persembahan kita kepada Tuhan. Manfaat doa begitu banyak. Doa dapat menopang kegiatan pemberitaan Injil, pelayanan, pemerintah, pertobatan orang-orang, menghibur dan menguatkan orang yang sedang dalam kesusahan, menyembuhkan orang sakit, dan mujizat serta tanda ajaib lainnya.

7 comments:

Makjen Silaban said...

Syalomm..terimakasih atas postingannya,saat ini saya sedang ambil tesis terkait dengan penata layanan Gereja. Jika tidak berkeberatan,sudilah untuk berbagi mengenai buku buku tentang penata layanan Gereja.email saya jean76ban@yahoo.com.
Salam Kasih

Makjen Silaban said...

Syalomm..terimakasih atas postingannya,saat ini saya sedang ambil tesis terkait dengan penata layanan Gereja. Jika tidak berkeberatan,sudilah untuk berbagi mengenai buku buku tentang penata layanan Gereja.email saya jean76ban@yahoo.com.
Salam Kasih

Berjalan Bersama YESUS KRISTUS said...

Terima kasih untuk pelajarannya.GBU untuk pelayanan ini

Unknown said...

Shalom terimakasih untuk pengajarannya Gbu

Putry Amouy said...

JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org

Unknown said...

Syalom .
Terimakasih atas materinya.
Maaf mau tanya contoh contoh penatalayanan hidup bagi manusia itu seperti apa???

Unknown said...

Halo ka.. apakah masih ada buku2 penatalayanan

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment