Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Monday, January 3, 2011

“Spiritualitas Tanpa Tuhan”

Lagi, persoalan agama, Tuhan, dan spiritualitas dipertanyakan. Kedekatan jalinan makna antara Agama, Tuhan dan spiritualitas seolah hendak dibuka pelan-pelan dan coba dibongkar lagi – masihkah jalinan diantara mereka (agama, Tuhan, dan spiritualitas) bisa disebut relevan? Belum lagi pertanyaan banyak orang tentang ketiganya – ditinjau dari segi fungsi dan kebutuhan manusia – apakah selaras dengan kebutuhan orang konteks yang berbeda dan era kekinian? Dalam artian apakah jalinan ketiganya masih dapat disebut kontekstual dan fungsional?

Di awal tahun 2008 lalu muncul satu buku yang diilihat dari judulnya saja sepertinya sangat menantang. Yaitu “Spiritualitas Tanpa Tuhan”. banyak orang tak setuju dengan judul ini. Bahkan di beberapa milis di internet, teramat banyak yang menyangkali, mengkritik – tapi juga tak sedikit yang setuju dengan judul tersebut.
André Comte-Sponville, penulis buku ini sepertinya ingin memisahkan konsep spiritualitas lepas dari lembaga agama dan entitas Tuhan. Menurut Comte pandangan ini tidak hendak mereduksi atau hendak menafikan hakikat kehidupan spiritual, dalam arti yang sebenarnya (an-sich). Kendati demikian, masih menurutnya, disatu sisi kita juga tidak perlu menolak nilai-nilai dan tradisi-tradisi kuno, semisal Islam, Kristen, dan Yahudi yang telah menjadi bagian dari warisan kita, dan mengkristal, mendarah-daging dalam kehidupan kita hingga saat ini. Tetapi, kita mesti memikir ulang relasi kita dengan nilai-nilai tersebut seraya bertanya apakah nilai-nilai itu signifikan bagi kebutuhan manusia untuk berhubungan antara satu dengan lainnya dan alam semesta, terang Comte.

Untuk mendukung pandangan tersebut, Comte-Sponville menyajikan argumen dengan merujuk pada satu contoh real tentang dirinya dan spiritualnya. Banyak orang mengangap dia sebagai “ateis kristen”. Meskipun Comte seorang Ateis, namun tak sedikit pun dia menjauhkan dirinya dari ranah sosial historis dirinya sebagai seorang Katolik. Comte pun mengakui bahwa dia tak bisa luput dari apa yang dinamakan Katolik. Sebab Katolik merupakan “masa lalunya” yang telah mengkristal dalam benak dan memorinya. Karena itulah pandangan-pandangannya seringkali juga terpengaruh dengan kekatolikannya itu. Dengan ini Comte sedang menyodorkan dirinya sebagai contoh dari seseorang yang dapat meraih spiritualitas meski ia kehilangan keimanan pada Tuhan.

Bisakah kita hidup tanpa agama? Dapatkah kita beretika tanpa Tuhan? mungkinkah ada spiritualitas tanpa ada Tuhan yang menjadi sesembahannya? Atau, adakah sesuatu yang disebut “spiritualitas ateis”? Menjadi sulit untuk coba memisahkan antara Spiritualitas dengan Tuhan. Sebab keduanya memang hampir tak mungkin dipisahkan. Pada dasarnya manusia yang diciptakan oleh Tuhan itu dibekali dengan potensi (natur) religius, natur beragama. Dengan natur itu manusia sadar bahwa dalam dirinya ada satu kekosongan batin yang butuh segera diisi. Dengan adanya natur itu manusia terus-menerus mencari satu entitas tertinggi, yang kita kenal dengan nama Tuhan itu. Dengan natur inilah – ditambah anugrah Allah pada manusia yang dipilih-Nya, membuat orang mampu beriman, berespon dan mengimani Dia yang patut diimani.

Seandainya ada spiritualitas tanpa Tuhan, lalu entitas mana yang sedang berhubungan (manunggal) dengan dirinya dalam tataran spiritualitas yang erat hubungannya dengan rasa dalam jiwa – sebagai bentuk manifestasi dari iman dalam diri? Entitas apa yang mengisi kekosongan batin manusia, sebagai jawaban atas natur religius manusia tadi? Mungkinkah ada sesuatu yang abstrak dan tak jelas hendak diimani? Kalaupun orang mengimani sesuatu yang tak jelas, bukankah dia sedang memosisikan sesuatu itu seperti Tuhan? Bukankah ini juga salah satu bentuk “teisme”? Lantas adakah spiritual yang ateis tadi? Tuhan adalah satu-satunya jawaban atas kebutuhan spiritualitas manusia. Karena itu apa yang dinamakan spiritual itu, pastilah teistik. Sepertinya teramat sulit menyetujui ada spiritual yang ateistik. Slawi

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment