
Dalam suatu ceramah, seorang pembicara menyebutkan beberapa keunggulan dan ciri khas orang Kristen. Dia mengatakan bahwa: “orang Kristen adalah orang yang sangat berbeda dengan orang duniawi. Orang Kristen memiliki kelebihan-kelebihan khusus dibanding orang diluar Kristen. Kalaupun ada sedikit kemiripan, tetapi hal itu tidak menunjukkan bahwa itu sama. Sebab kebaikan apa pun yang dilakukan oleh orang di luar Kristen merupakan fenomena semata. Sedangkan apa yang dilakukan oleh orang Kristen adalah tindakan yang sejati – tindakan yang berasal dari Roh Tuhan”.
Benarkah apa yang dikatakan oleh penceramah tadi? Di satu sisi, apa yang dikatakan oleh penceramah benar. Siapa yang dapat menyangkal bahwa, segala perbuatan baik yang dilakukan oleh orang Kristen bersumber dari dorongan Roh Kudus? Namun di sisi lain juga kurang bijak. Sebab sama saja dengan meragukan keterlibatan (kontribusi) Allah terhadap manusia sebagai ciptaan yang segambar dan serupa dengan Dia, yang juga memberikan kemampuan terhadap seluruh manusia untuk dapat berbuat baik. Lantas apa yang membedakan diantara keduanya, jikalau apa yang mereka lakukan pun sebenarnya sama saja.
Secara kasat mata, keduanya memang sulit dibedakan. Menurut Calvin Miller: Allah itu unik, Dia tidak hanya memberikan segala tabiat baik dan semua sifat baik, kepada orang Kristen saja, tapi juga orang diluar Kristen. Menurutnya, hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Yakobus “Setiap Pemberian yang baik dan setiap anugrah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa” Yakobus 1:17. Jadi tindakan keduanya bersumber pada satu sumber yang sama, dengan demikian, esensi dari tindakan keduanya sebenarnya adalah sama.
Berlawanan dengan Miller, J.I Parker justru berpendapat bahwa, orang Kristen dengan non Kristen sangatlah berbeda. “Orang Kristen mempunyai tingkah laku yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang bukan Kristen. Hati orang yang bukan Kristen bersifat menghormati diri sendiri, dan menyenangkan diri sendiri. Mereka hanya mengerti motif yuang timbul dari sifat memntingkan diri sendiri. Berbeda dengan orang Kristen. Orang Kristen memiliki hati yang mencari Allah, suka beribadah, suka menaikkan pujian, dan rindu untuk bersekutu dengan umat Tuhan lainnya dan saling menceritakan perkara-perkara ilahi.” Menurut Parker yang menjadikan keduanya berbeda adalah soal motifnya – Motif yang mendasari tindakan tersebut dilakukan. Jikalau orang diluar kristen motivasi untuk melakukan perbuatan tersebut bersifat manusia sentris – orang kristen melakukannya atas dorongan kekuatan ilahi yang didapat berkat sikap disiplin rohani yang dijalankan dan diresponi dengan baik.
Allah adalah Allah yang adil. Allah yang secara umum memberikan berkat yang sama bagi seluruh umat manusia. Kemampuan (potensi) untuk berbuat baik yang diberikan Allah kepada seluruh umat manusia, sebagai akibat dari wujud segambar dan serupa dengan-Nya, adalah salah satu buktinya. Karena itu anugrah ini patut diresponi dengan baik. Meperdebatkan perbedaan antara “aku dan mereka” (Kristen dan bukan krsiten) bukanlah satu hal yang sangat penting untuk dipermasalahkan, meskipun itu perlu. Sebab keduanya jelas-jelas memiliki kesamaan dan perbedaan. Sekarang yang perlu dan penting, tidak hanya untuk dibahas, tapi juga dikerjakan adalah bagaimana menumbuhkan sikap “kompetisi”. Sikap berlomba-lomba untuk melakukan segala perbuatan yang diperkenankan-Nya. Bukan karena maksud untuk memuaskan diri, tapi lebih kepada respon terhadap anugrah Allah dan dorongan Roh kudus itu.Slawi
0 comments:
Post a Comment