Renungan:
Edisi 08 Pebruari 2009
RUSAK KARENA PERGAULAN
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33 lihat Kebijaksanaan Salomo 4:12)
Alkitab merangkai konsep bahwa kebiasaan memberi identitas pada karakter seseorang. Merriam-Webster’s Dictionary mendefinisikan kebiasaan sebagai perilaku yang diperoleh dengan pengulangan yang sering dilakukan. Kebiasaan dapat berguna dan menguntungkan, tetapi bisa juga bersifat jahat dan merusak. Kebiasaan dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan merupakan perilaku yang dipelajari (1 Tim 5:13). Kebiasaan yang baik merupakan pilihan keputusan kita, yang mencerminkan karakter Allah dan yang akan memperkuat karakter kita. Sebaliknya, segala kebiasaan buruk selalu pasti menghasilkan kebiasaan buruk lainnya.
Kebiasaan yang merusak umumnya ditimbulkan karena: 1) Pilihan yang salah yang disebabkan oleh satu unsur umum dalam kebiasaan yakni pemuasan. 2) Ketergantungan yang tidak pada tempatnya yang menyebabkan kebiasaan dibangun dari kompromi-kompromi. 3) Keyakinan yang tidak selaras sehingga mempengaruhi pola berpikir dan tindakan kita. Tiga Prinsip ini patut kita ingat: 1) Pikiran dan emosi yang berdosa jika dipendam dalam hati, akan mengendalikan kita dan akhirnya akan menghasilkan perilaku yang negatif. 2) Beberapa kebiasaan yang seringkali tidak diakui akan menjadi kecanduan yang membayakan. 3) Kebiasaan yang merusak akan menciptakan iklim emosional yang tidak sehat dan berpotensi menghancurkan kita dan orang lain.
Bagaimana caranya kita dapat memiliki kebiasaan yang baik dan selaras dengan tujuan Allah dalam hidup kita? Kita harus menanamkan hal-hal ini dalam hati kita: 1. Mulailah membuat komitmen dengan Tuhan (2 Kor 5:17). 2. Pisahkanlah diri Anda dari dosa (Rm 6:1-2). 3. Tentukan tujuan hidup baru Anda (2 Kor 5:9-10). 4. Berdirilah di atas kebenaran Firman Allah (Rm 6:6). 5. Gantilah pikiran Anda dengan pikiran Tuhan (Yak 4:17). 6. Serahkanlah kehendak Anda kepada Tuhan (Rm 6:19). 7. Tetaplah di jalan yang benar (Rm 5:1-2). Akhirnya, agar kebiasaan kita sepadan dengan pertobatan kita harus memiliki kekuatan kuasa-Nya yang mengubahkan kebiasaan kita yang buruk.
Pembelajaran Iman Jemaat
Jabatan Pelayanan Jemaat
3 jabatan pelayanan yang dipakai oleh gereja dalam mengejawantahkan diri sebagai pemberita dan pelayan Injil Yesus Kristus, yakni:
1. Penatua Jemaat (presbyteros)
“Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar” (1 Tim 5:17).
Syarat: “memiliki kerelaan dan pengabdian diri, tidak mencari keuntungan, rendah hati, serta dapat menjadi teladan” (lihat 1 Ptr 5:1-11).
Tugas: “memimpin, mengajar dan mengurus jemaat” (Kis 14:23; 15:22; 1 Tim 4:14; 5:17; Tit 1:5; Yak 5:14; 1 Ptr 5:1-3).
2. Penilik Jemaat (episkopos)
“Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah” (1 Tim 3:1)
Syarat: “haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu istri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah, pendamai, bukan hamba uang, kepala keluarga yang baik: tahu mengepalai keluarganya, disegani dan dihormati anak-anaknya, bukan orang yang baru bertobat, mempunyai nama baik di luar jemaat” (1 Tim 3:2-7 bnd Tit 1:7).
Tugas: “menyampaikan firman, menggembalakan jemaat” (Kis 20:28)
3. Pelayan (diakonos)
“Mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Yesus Kristus mereka dapat bersaksi dengan leluasa” (1 Tim 3:13)
Syarat: “haruslah orang terhormat, tidak bercabang lidah, bukan penggemar anggur, tidak serakah, memiliki iman dan hati nurani yang suci, teruji dan tak bercacat, suami dari satu istri, tahu mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Istri seorang diaken haruslah orang terhormat, bukan pemfitnah, dapat menahan diri dan dapat dipercayai” (1 Tim 3:8-12).
Tugas: “melayani meja” (Kis 6:2-4)
Refleksi Minggu Ini:
Banyak orang menginginkan diri menjadi pemimpin tetapi tanpa harus menjadi teladan.
Self Purpose:
Sudahkah kehidupan Anda diikuti oleh orang-orang di sekeliling Anda?
1 comments:
o ya....namanya santi. dia sangat membantu n semangat melayani baik...kita pernah sama-sama ke pos pi sorga tahun 2008, sebelum santi ke australia
Post a Comment