Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Saturday, February 7, 2009

PAKAILAH PERKATAAN YANG BAIK


PAKAILAH PERKATAAN YANG BAIK

“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia” (Efesus 4:29)

Sudahkah kita mengetahui bahwa setiap perkataan kita harus memiliki makna yang memberi dampak kepada semua orang yang mendengar, supaya mereka “beroleh kasih karunia”. Karena hal inilah, maka Paulus melarang setiap jemaat yang ada di Efesus berkata-kata kotor (lih Ef 5:4). Setiap orang Kristen harus dapat memilih perkataan yang baik dan membangun, sesuai dengan tingkat kebutuhan orang yang mendengarnya.
Dalam masyarakat kita, setiap kalimat yang diucapkannya akan dinilai sesuai dengan realitas kebenaran dalam praktek kehidupan yang nyata. Kalimat yang kita ucapkan adalah cermin dari kebenaran yang ada pada kita, yang akan berimplikasi dan nampak pada sikap hidup kita (Yak 3:2).
Allah meminta kita kaya dalam perkataan, sejalan dengan iman dan pengetahuan kita (1 Kor 1:5; 2 Kor 8:7 lih Ams 15:26). Oleh sebab itu jangan mengatakan hal-hal yang akan melukai orang lain tetapi pakailah ‘perkataan Kristus’ (Kol 3:16,17), sehingga setiap orang yang mendengar dihiburkan dan disembuhkan (Ams 16:24; 1 Tes 4:18; 2 Tes 2:17).
Kita harus mengatakan yang baik dan membangun karena orang lain senang mendengar perkataan yang enak untuk didengar. Tidak ada seorangpun yang senang dengan perkataan yang kotor, meremehkan, menyinggung dan menyakitkan (bnd Ams 15:1; Yoh 6:60). Bagaimana kita dapat mengucapkan perkataan yang baik dan membangun orang lain?

1. Jangan pernah mengucapkan hal-hal yang tidak disukai oleh orang lain, tetapi ucapkanlah apa yang sesuai dengan keperluan dari orang yang mendengarnya (Ams 15:24; 25:11; Ef 4:29; 1 Kor 2:4).
2. Jangan mengatakan hal-hal yang negativ dan pesimistis, tetapi pilihlah kata-kata yang positiv dan beretika yang dapat memotivasi orang yang mendengarnya (1 Tim 4:12).
3. Jangan mengatakan hal-hal yang membohongi untuk menutupi kelemahan kita, “untuk mendapat keuntungan” (Yud 1:16), tetapi ucapkanlah perkataan yang sesuai dengan kepribadian dan integritas kita, karena orang lain melihat apa yang nampak dari aktifitas keseharian kita (Ams 8:8).

4 comments:

Anonymous said...

Syalom.
Nah care kene pak Margo. Jani be ade photone eeheh.
Bli ketut nyen ne mebaju barak ntu.
Ni komang, panakne bli ketut seng ? hheheh
salam

Anonymous said...

Syalom
Wah seneng, akhirnya gerejaku punya blog heheeh
pak margo gimana kalau sekali kali saya sumbang tulisan.. leh ga ya..."berpikir"...?
:) soalnya tulisan mantan koster takutna jelek ehhehehe. pak kunjung ke blog saya dong:
==> http://agamabebas.blogspot.com atau turut berbagi tulisan di
==> http://penulismuda.com
Slamet Wiyono

GKII "Bukit Shalom" Ubud said...

Terimakasih met, bagaimana kabarmu. masalah nulis silahkan aja, tidak peduli mantan apa saja yang penting bertobat hahahaha :))

GKII "Bukit Shalom" Ubud said...

Met ini aku ketut suparta yang bales commentmu. selamat berjuang ya met agar kamu selamet seperti namamu hahahahahah:))

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment