Renungan:
Edisi 04 Januari 2009
TEMAN PEWARIS
“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia” (Efesus 4:29)
Sudahkah kita mengetahui bahwa setiap perkataan kita harus memiliki makna yang memberi dampak kepada semua orang yang mendengar, supaya mereka “beroleh kasih karunia”. Karena hal inilah, maka Paulus melarang setiap jemaat yang ada di Efesus berkata-kata kotor (lih Ef 5:4). Setiap orang Kristen harus dapat memilih perkataan yang baik dan membangun, sesuai dengan tingkat kebutuhan orang yang mendengarnya.
Dalam masyarakat kita, setiap kalimat yang diucapkannya akan dinilai sesuai dengan realitas kebenaran dalam praktek kehidupan yang nyata. Kalimat yang kita ucapkan adalah cermin dari kebenaran yang ada pada kita, yang akan berimplikasi dan nampak pada sikap hidup kita (Yak 3:2).
Allah meminta kita kaya dalam perkataan, sejalan dengan iman dan pengetahuan kita (1 Kor 1:5; 2 Kor 8:7 lih Ams 15:26). Oleh sebab itu jangan mengatakan hal-hal yang akan melukai orang lain tetapi pakailah ‘perkataan Kristus’ (Kol 3:16,17), sehingga setiap orang yang mendengar dihiburkan dan disembuhkan (Ams 16:24; 1 Tes 4:18; 2 Tes 2:17).
Kita harus mengatakan yang baik dan membangun karena orang lain senang mendengar perkataan yang enak untuk didengar. Tidak ada seorangpun yang senang dengan perkataan yang kotor, meremehkan, menyinggung dan menyakitkan (bnd Ams 15:1; Yoh 6:60). Bagaimana kita dapat mengucapkan perkataan yang baik dan membangun orang lain?
1. Jangan pernah mengucapkan hal-hal yang tidak disukai oleh orang lain, tetapi ucapkanlah apa yang sesuai dengan keperluan dari orang yang mendengarnya (Ams 15:24; 25:11; Ef 4:29; 1 Kor 2:4).
2. Jangan mengatakan hal-hal yang negativ dan pesimistis, tetapi pilihlah kata-kata yang positiv dan beretika yang dapat memotivasi orang yang mendengarnya (1 Tim 4:12).
Jangan mengatakan hal-hal yang membohongi untuk menutupi kelemahan kita, “untuk mendapat keuntungan” (Yud 1:16), tetapi ucapkanlah perkataan yang sesuai dengan kepribadian dan integritas kita, karena orang lain melihat apa yang nampak dari aktifitas keseharian kita (Ams 8:8).
Pembelajaran Iman Jemaat
Nafsu
Pada mulanya kata nafsu mempunyai arti yang luas, mengacu kepada keinginan kuat seseorang. Arti modern kata ini dikaitkan pada nafsu kelamin, sehingga menjadi sempit cakupannya.
Kata Ibrani nefesy mengandung arti hasrat atau keinginan dalam Keluaran 15:9 dan Mazmur 78:18, dan dalam Amsal 10:24 mengandung janji pemenuhan. Kata Yunani epithumia mengungkapkan keinginan yang kuat, kodratnya ditentukan oleh konteks atau kata sifat yang dihubungkan dengan kata itu, apakah dalam arti baik atau buruk. Justru kata itu digunakan untuk menggambarkan keinginan Kristus yang murni dan kuat (Luk 22:15), dan keinginan Paulus untuk bersama Kristus (Flp 1:23), dan kerinduannya untuk bertemu dengan orang-orang yang bertobat berkat pelayanannya (1 Tes 2:17).
Namun dalam 1 Petrus 4:3 kata itu muncul dalam daftar kejahatan orang kafir; dan dalam Titus 2:12; Kolose 3:5; 2 Tim 2:22 dan Efesus 4:22 dikaitkan dengan kata sifat ‘duniawi’, ‘jahat’, ‘seperti muda-mudi’ dan ‘penuh tipu daya’. Kaitan yang terbatas dengan nafsu kelamin dijumpai dalam Efesus 2:3; 1 Yohanes 2:16; 1 Petrus 2:11. Keinginan Roh yang kuat dipertentangkan dengan keinginan daging dalam Galatia 5:17. Kata-kata lain yang dekat artinya adalah pathos, ‘keinginan hawa nafsu’ (1 Tes 4:5); orexis ‘birahi’ (Rm 1:27), dan hodone, ‘kenikmatan hawa nafsu’ (Yak 4:3).
Refleksi Minggu Ini:
Kesulitan utama kita tidak dapat mengendalikan nafsu kita adalah karena kita lebih menyukai hal-hal yang memuaskan kita.
Self Purpose:
1. Sudahkah Anda menetapkan target pekerjaan, relasi, dan kerohanian Anda pada tahun 2009 ini?
2. Bagaimana Anda dapat mewujudkan harapan Anda untuk mencapai tingkat kepuasan iman Anda di dalam Tuhan?
3. Apa proyek Anda dan keluarga Anda bagi pekerjaan Tuhan di tahun 2009 ini atas segala berkat dan keberhasilan yang Tuhan anugerahkan pada Anda?
_____________________________________________________________________
0 comments:
Post a Comment