Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik” (Mazmur 53:2)
Dalam Perjanjian Lama ‘orang bodoh’ disebut juga sebagai orang bebal karena sifat ketololannya (Ams 10:14; 18:13). Tapi lazimnya kebebalan dan kebodohan selalu menunjuk pada penolakan yang bersifat jahat akan hikmat dan didikan ilahi. “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Ams 1:7). “Sebab orang yang tak berpengalaman (Ibrani: peti) akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya” (Ams 1:32). Karena kebodohan dan tak berpengalaman itulah maka orang bebal gampang diperdaya (Ams 9:13-18). Dengan mentaati firman Tuhan kita dididik menjadi orang berhikmat (Mzm 19:8).
Orang bebal (Ibrani: kesil, ewil, sakhal) disebut sebagai orang yang bodoh, seperti Saul (1 Sam 26:21) karena menutup pikirannya terhadap Allah (mis. Mzm 94:8 dab; Ams 27:22; Yer 5:21). Kebebalan yang paling buruk sering dikenakan kepada orang yang suka pada cemoohan (Ibrani: lesy, ‘pencemooh’ Ams 1:22; 14:6; 24:9) dan ketidakpercayaan (Ibrani: naval, ‘nabal’ 1 Sam 25:25). “Orang bebal berkata dalam hatinya: “Tidak ada Allah.” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik” (Mzm 14:1; Yes 32:5).
Ketika Tuhan Yesus memperingatkan orang jangan berkata ‘jahil’ (Mat 5:22) memang Ia mengingat segi moral dan rohani tersebut. Dalam 1 Korintus 1:18 - 2:5 Paulus mengambil alih istilah ‘bodoh’ yang dipakai orang tak percaya untuk menjelaskan tujuan ilahi. “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti” (1 Kor 1:27). Kadangkala seorang adalah bebal dan bodoh karena ia tidak melihat kemungkinan yang benar (mis Luk 11:40; 1 Kor 15:36), tetapi lebih sering karena ia telah memilih yang tidak layak (mis Mat 7:26; Luk 12:20; Rm 1:21; Gal 3:1,3).
Refleksi:
“ORANG BEBAL SELALU MENOLAK DIDIKAN ALLAH KARENA IA TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA YANG LAYAK DARI YANG TIDAK LAYAK”
0 comments:
Post a Comment