ALLAH ITU BAIK

“Allah itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat” (Mazmur 25:8)

Dalam PL kebaikan Allah sering diserukan sebagai tema puji-pujian dan alasan permohonan dalam doa (bnd 2 Taw 30:18; Mzm 86:5). Kebaikan Allah itu nampak dalam perbuatan-Nya yang baik (Mzm 119:68), kemurahan hati-Nya (Neh 9:20; Mzm 143:10), dan khususnya kebaikan-Nya terhadap fakir miskin dan kesetiaan-Nya terhadap perjanjian (Mzm 25:8; 73:1; Rat 3:25; Nah 1:7).
Desakan berulang-ulang pemazmur yang dinyatakan pada saat memuji Allah dan mengucap syukur kepada-Nya, “sebab Ia baik; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (mzm 106:1; 107:1; 118:1; 136:1,4; bnd 1 Taw 16:34; 2 Taw 5:13; 7:3) dikutip oleh Yeremia sebagai semboyan utama yang khas dari ibadah Israel (Yer 33:11). Ada tiga berita utama Alkitab yang menyatakan bahwa Allah itu baik:
Allah itu baik dalam perbuatan-perbuatan-Nya untuk menyatakan sifat-sifat kebijaksanaan dan kuasa-Nya (lih Mzm 104:24-31). Ketika perbuatan penciptaan selesai, “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik” (Kej 1:3 bnd ayat 4, 10, 12, 18, 21, 25). Seluruh alam semesta adalah hasil karya perbuatan Allah yang baik (1 Tim 4:4 bnd Rm 14:14).
Allah itu baik pada saat menyatakan pemberian-pemberian-Nya sebagai ungkapan kemurahan hati-Nya untuk kesejahteraan dan keselamatan umat-Nya (Yak 1:17 lih Mzm 4:6 bnd Mat 7:11). Janji Allah untuk “berbuat baik” kepada umat-Nya adalah janji berupa berkat-berkat yang berlipat ganda (Yer 32:40 bnd 24:6 dab), yang karena kita dapat bersukacita (lih 1 Raj 8:36,56; Mzm 73:28; Yes 39:8; Yer 6:16; 29:10; Ezr 7:9; 8:18; Flp 1:6; Ibr 6:5; 1 Ptr 3:10; bnd Mzm 34:12).
Allah itu baik ketika Ia memberikan perintah-perintah-Nya untuk menunjukkan kebaikan kepada kita sehingga dapat melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya dan hidup dalam anugerah-Nya (Mzm 119:39; Rm 7:12; 12:2).