Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu” (Yohanes 17:9)
Setiap orang pasti senang saat mendengar ada orang lain yang mau mendoakannya. Bahkan kadangkala kita pun tidak segan-segan meminta bantuan doa dari mereka. Salah satu syair lagu mengatakan, “Di doa ibuku namaku disebut. Di doa ibuku kudengar ada namaku disebut”. Syair lagu tersebut mencerminkan sukacita dan kebanggaan seorang anak atas doa yang selalu dinaikkan oleh ibunya.
Kita membutuhkan dukungan doa orang lain karena kita tahu bahwa kita lemah. Tuhan Yesus pun meminta dukungan para murid untuk ikut berdoa dengan-Nya, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam saja dengan Aku?” (Mat 26:40-41). Pesan singkat Paulus kepada jemaat di Tesalonika, “Saudara-saudara, doakanlah kami” (1 Tes 5:25). Dengan kata lain, kita butuh didoakan oleh orang lain.
Dalam bagian ini Tuhan Yesus berdoa untuk empat hal penting: (i) Tuhan Yesus tidak berdoa agar kita diambil dari dunia ini. Dunia adalah tempat kita hidup dan berkarya bagi Tuhan. Sebab itu selama kita hidup di dunia ini Tuhan mau kita menjadi saksi bagi kebesaran kasih-Nya. (ii) Tuhan Yesus berdoa agar kita tetap hidup dalam kesatuan. Tuhan membenci perpecahan di antara kita. Perpecahan adalah tanda egoisme dan eksklusivisme kita yang tidak lagi dapat memandang kehadiran orang lain sebagai berkat yang memotivasi serta menguji visi dan misi kita bagi Kerajaan Allah. (iii) Tuhan Yesus berdoa agar kita dilindungi dari serangan si jahat. (iv) Tuhan Yesus berdoa agar kita dikuduskan (hagiazein) dalam kebenaran. Hagiazein memiliki dua arti: memisahkan untuk suatu tugas khusus; mengasingkan dan memperlengkapi untuk suatu tugas jabatan khusus. Melalui doa Tuhan Yesus ini, kita selayaknya tahu posisi kita sebagai orang Kristen. Jadi, berbagaialah orang yang karenanya Tuhan Yesus berdoa baginya.
0 comments:
Post a Comment