Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Sunday, April 5, 2009

STAURUS

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Galatia 5:24)

Kata Yunani salib (kb, stauros; kk, stauroo; Latin crux, crucifigo) artinya: kayu sulaan atau balok yang didirikan tegak. Juga bisa berarti kayu sulaan sebagai alat untuk menghukum dan menghukum mati seseorang. Kata benda stauros muncul 28 kali dan kata kerjanya 46 kali.
Menyalibkan penjahat dalam keadaan hidup tidak terdapat dalam PL (LXX: stauroo, Est 7:10 dari kata Ibrani tala, ‘menggantung’). Mayat yang digantungkan di sebatang kayu dianggap sebagai peringatan (Ul 21:22, 23; Yos 10:26), dan terkutuk (lih Gal 3:13), dan harus dikuburkan sebelum malam tiba (bnd Yoh 19:31). PB merujuk pengertian salib Kristus sebagai sebatang ‘pohon’ (Kis 5:31; 10:39; 13:29; 1 Ptr 2:24) lambang penghinaan.
Para penulis PB melihat salib bukan pada arkeologisnya atau historis belaka, melainkan pada Kristologisnya. Mereka memperhatikan dan mengutamakan arti kekal, kosmis, dan soteriologis dari apa yang terjadi dalam kematian Yesus di kayu salib, “satu kali untuk selamanya”. Secara teologis kata salib dipakai sebagai rangkuman uraian dari Injil penyelamatan, bahwa Yesus Kristus “mati bagi dosa-dosa kita” (1 Kor 1:17 dab). Salib menjadi lambang kesatuan orang Kristen dengan Kristus untuk mengikuti teladan-Nya (1 Ptr 2:21). Dalam kematian-Nya di kayu salib, kita mati “di dalam Dia” (bnd 2 Kor 5:14), ”kemanusiaan kita yang lama disalibkan bersama Dia”, dan bahwa oleh Roh-Nya yang berdiam di dalam kita, kita beroleh hidup baru di dalam Dia (Rm 6:4 dab; Gal 2:20; 5:24 dab; 6:14).
Bagi orang Yahudi salib dianggap sebagai ‘batu sandungan’ (1 Kor 1:23; Gal 5:11) tetapi bagi Yesus salib adalah jalan untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya (Mat 10:38; Mrk 8:34; Luk 14:27). Karena itu Ia menghimbau para pengikut-Nya supaya bersedia menderita demi Dia, dan mengorbankan hidup mereka sendiri guna menjadi warga sesungguhnya dari Kerajaan Allah (Mrk 8:34-38; Luk 9:23-26; 12:4-9, 32; 17:33; Mat 16:24-27; Yoh 15:18-21; 16:33; 21:18-19).

Pembelajaran Iman Jemaat
Penyaliban

MACAM-MACAM SALIB

(1) Salib sebagai tonggak yang didirikan tegak (crux simplex), yang kepadanya korban diikatkan atau dipakukan. (2) Crux commissa (salib St. Antoni) disusun seperti huruf T. (3) Crux decussata (salib St. Andreas) disusun seperti huruf X. (4) Crux immissa, dua balok seperti yang dianggap sebagai bentuk salib Tuhan Yesus  di mana Yesus mati. Ini dikukuhkan oleh rujukan keempat Injil (Mat 27:37; Mrk 15:26; Luk 23:38; Yoh 19:19-22) dengan adanya tulisan yang dipakukan pada salib Kristus di atas kepala-Nya.

PROSESI PENYALIBAN

Usai penghakiman si terhukum biasanya dibantai dengan flagellum, cemeti bertali-tali kulit. Bantaian ini sangat melemahkan dan mempercepat kematiannya. Setelah itu ia diharuskan memikul sendiri balok salibnya (patibulum) ke tempat penyiksaan dan kematiannya, yang umumnya terjadi di luar kota. Di depannya berjalan seorang petugas membawa ‘gelarnya’, yakni tuduhan tertulis yang dituduhkan kepadanya. Kemudian ia ditelanjangi, dibaringkan di tanah dengan tubuhnya menimpa balok salib, dan tangannya diikatkan atau dipakukan ke balok salib itu (Yoh 20:25). Lalu balok salib diangkat dan disatukan dengan kukuh pada tonggak yang tegak, sehingga kaki korban, yang diikatkan atau dipakukan, bebas dari tanah. Beban berat badannya biasanya ditahan oleh pasak yang menonjol (sedile), yang di atasnya si terhukum duduk mengangkang. Di situlah ia dibiarkan mati lemas karena kelaparan dan kepayahan.
Kadang-kadang kematian dipercepat dengan cara crurifragium, peremukkan atau pematahan kaki, seperti yang terjadi dengan dua penjahat yang disalibkan bersama Tuhan Yesus. Pada penyaliban Tuhan Yesus, sepucuk tombak ditusukkan ke lambung Tuhan Yesus untuk memastikan bahwa Ia benar-benar telah mati. Selanjutnya, sesuai ketentuan hukum Taurat mayat-mayat yang disalibkan harus diturunkan sebelum Sabat tiba (Yoh 19:31 dab).


Refleksi Minggu Ini:
Tak ada kemenangan tanpa penderitaan, tak ada kesuksesan tanpa susah payah.

Self Purpose:
Sudahkah Anda merancang kesuksesan Anda selaras dengan tujuan Allah yang telah menderita bagi Anda?

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment