Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Wednesday, February 9, 2011

Kala Cinta Menyapa

PERNAHKAH Anda jatuh cinta? Bagaimanakah rasanya? Andai saja boleh sedikit digambarkan, orang yang telah terpesona karena cinta membuat hati-nya yang sedih, sontak gembira, badan remuk redam, rasanya kembali bugar, mata yang bia-sanya kuyu, layu pun kan segera terang. Ck..ck...ck... begitulah kala cinta sudah me-nyapa. Kekuatan cinta ternyata mampu men-jungkirbalikkan semua yang telah ada. Mampu mengobrak abrik dan memorakporandakan segala keteraturan yang sudah tertata. Puisi, senandung, nyanyian kecil, sanjungan, juga rayuan, kerap kali terdengar kala cinta sudah menyapa.

Tak hanya sebatas pada seorang kekasih, kesukaan atau hoby saja, cinta juga mampu memberi dampak lebih tatkala dia sudah “teraplikasi” kepada entitas yang dinamakan Tuhan itu, meskipun dalam arti dan kualitas yang bebeda. Meski tak sama, ternyata tetap saja ada satu hal yang mampu menyatukan-nya, yakni, tetap berurusan dengan persoalan “rasa”. “Cinta” dan “rasa”, semua hal yang berkaitan dengan cinta mulai dari damai, te-nang, indah, dan suka cita, semua dapat dinik-mati hanya oleh “rasa”. Andai rasa itu sirna, mungkin cinta takkan lagi ada gunanya. Cinta takkan lagi menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Karena itulah rasa dan cinta selalu seia-sekata, sejalan-seirama.

Dalam berhubungan dengan Tuhan secara pribadi, dua kata ini takkan mungkin lepas dalam mengiringi. Persekutuan kita dengan Tuhan takkan mungkin dapat semakin dalam andai saja cinta dan rasa tak bermain di sana. Betapa indahnya bersekutu dengan Tuhan dalam satu keheningan, dalam suara lirih penuh kasih sa-yang, juga dalam teguran, walau keras, namun lembut terdengar. Semua kan segera merasuk ke jiwa, dan menjadi ingatan sepanjang masa, sebab di sanalah Roh Kudus bekerja.

Dengan adanya cinta dan rasa itu, kita mam-pu menyadari diri, merasa bersalah di hadapan Tuhan karena dosa yang telah kita lakukan; belum lagi rasa malu yang tak dapat ditutupi tatkala berhadapan dengan Tuhan secara pribadi. Tak terasa titik air dari sudut mata me-netes di pipi – menangisi diri, menyesali dan berjanji tak akan mengulangi lagi dosa yang diperbuat.
Oh... nikmatnya bersekutu dengan Tuhan. Perasaan puas, plong, ringan, seperti tak ada beban lagi, seolah mampu menghipnotis kita hingga tak mampu berkata sepatah kata pun. Jiwa diliputi kedamaian yang luar biasa. Bukan trance bukan pula extase diri karena halusinasi. Tapi berkat damai sejahtera yang diberikan Tuhan tatkala kita memiliki kedekatan khusus dengan Dia. Tak sekadar menghasilkan sebuah kedamaian, tapi juga mampu membuat kita, si penerima berkat, memiliki sensitivitas diri terhadap dosa. Tatkala kita jijik dengan dosa, masak kita akan berulang melakukannya? Dan tatkala kita menjauh dari tindakan dosa, bu-kankah dengan sendirinya kita sudah menuju satu jalan lurus yang dikehendaki Tuhan tuk semakin sempurna. Itulah respons terhadap cinta Allah yang rela mengampuni kita. Itu semua dapat kita nikmati karena anugerah yang diberikan Tuhan lewat cinta dan rasa.

Namun demikian, berkat damai itu tentunya tak mungkin hanya kita nikmati sendiri. Bu-kankah senyum puas dan rasa syukur yang ada di dalam hati wajib kita bagikan kepada se-sama? Sebab tak mungkin orang yang hidup dengan dan oleh iman tak dapat dilihat buah iman keluar dari dalamnya.
Namun amat sangat disayangkan, meskipun banyak orang mampu menikmati rasa dan cinta lewat pengalaman pribadi mereka, namun juga tak sedikit orang yang melihat hal itu sebagai mimpi, harapan dan cita-cita semata. Yang lebih disayangkan lagi, juga tak sedikit orang yang melihat pengalaman itu sebagai kenangan di masa lalu. Sebuah memori indah yang senan-tiasa menyejukkan untuk diingat, walau diri terasa berat menuju ke sana lagi.

Biarlah kasih dan pimpinan Tuhan membawa kita terus maju menuju ke sana. Tak sekadar niat, doa atau harapan saja yang ada di benak kita, tapi kiranya itu semua menjadi motor penggerak yang mampu mendorong dan membawa kita menuju kesempurnaan itu. Slawi

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment