Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Wednesday, November 24, 2010

TELITI

“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1)

Dalam teks Yunani kita mendapat gambaran yang lebih jelas. Kata dei ‘harus’ dipakai dalam bentuk present active menyertai kata perissos ‘jauh lebih, paling kuat lagi’ ‘lebih sungguh-sungguh lagi’ ‘memperhatikan, memegang’ (prosekhein) hal-hal yang telah kita dengar.

Kata berikutnya pararrein memiliki banyak arti. Kata ini dapat dipergunakan dalam arti sesuatu yang merembes atau menggelincir; dapat juga untuk cincin yang meleset lepas dari, untuk secuil makanan yang kita telan tetapi menyasar masuk ke jalan yang keliru, untuk suatu masalah yang tanpa disengaja masuk ke dalam pembicaraan, untuk satu hal penting yang tanpa sengaja terlupakan dalam suatu perdebatan, untuk suatu hal yang begitu saja lepas dari ingatan kita, untuk sesuatu yang tanpa disadari mencair atu merembes hilang. Kata pararrein biasanya juga dipakai untuk sesuatu yang karena keteledoran dan kealpaan dibiarkan hilang.

Jika dihubungkan dengan pelayalaran kata prosekhein dapat diartikan ‘menambal kapal yang bocor’ dan pararrein dapat dipakai untuk ‘kapal yang dibiarkan hanyut lepas menabrak tanggul pelabuhan atau hanyut lepas dari tempat membuang sauh karena pelautnya lupa memperhitungkan daya angin, arus atau gelombang laut’.

Berdasar pengertian ini, maka ayat tersebut dapat diterjemahkan dengan kata-kata yang lebih hidup sebagai berikut: “Maka dari itu, dengan semangat yang lebih menggelora, kita harus mengikat sauh kehidupan kita kepada hal-hal yang telah diajarkan kepada kita, supaya perahu kehidupan kita jangan hanyut tersesat menabrak tanggul pelabuhan dan hancur tenggelam”. Ilustrasi ini diambil dari gambaran perahu yang terhanyut hancur karena pelautnya tidur.

Bagi banyak di antara kita, bahaya yang mengancam hidup kita bukannya bahwa kita tercebur ke dalam bencana, tetapi bahwa kita terhanyut ke dalam dosa. Tidak banyak orang yang mau melakukan dosa yang mencelakakan, sebaliknya banyak sekali orang yang hamper tanpa disadari melibatkan diri dalam suatu keadaan, lalu kemudian mendadak terbangun dan menemukan hidupnya telah berantakan dan hancur.

Refleksi:

“ORANG YANG SADAR JAUH LEBIH BAIK DARI PADA ORANG YANG TIDAK SADAR”

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment