Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Wednesday, November 24, 2010

BERSUKACITALAH!!

“Bersukacilah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)

Alasan umum kita bersukacita adalah karena:

(i) Kita dalam keadaan baik, aman, sehat, sejahtera dan tidak ada yang mengganggu kita; (ii) Kita telah mencapai dan mendapatkan apa yang kita inginkan dan butuhkan. (iii) Keberuntungan selalu berpihak kepada kita. (iv) Kita berhasil menikmati jerih lelah kita dalam bekerja sehingga ada sesuatu yang dapat kita banggakan.

Mengapa alasan tersebut seringkali menjadi dasar kita dalam membangun sukacita kita?

1. Masing-masing kita memiliki idialisme tentang kehidupan yang layak dan perfeksionis.

2. Masing-masing kita memiliki kebanggaan terhadap materialisme yang mengagungkan hedonisme.

Dua hal inilah yang membangun semua keinginan hidup yang sedang kita jalani saat ini.


Keadaan dunia terus berubah, keinginan makin bertambah, tuntutan jaman kian berat, semuanya itu akan mempengaruhi sukacita kita.

Sekarang kita berpikir bahwa kita telah mencapai apa yang kita inginkan, tetapi besok akan berubah bahwa kita ternyata belum mendapatkan apa-apa.

Kerisauan yang diakibatkan oleh kegagalan kita dalam memperoleh apa yang kita inginkan sedikitnya telah merampas sukacita kita, yang akhirnya berimbas pada hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain.

Tidak ada sukacita yang datang dari dunia ini bersifat tetap, pasti terus berubah! Tetapi, sukacita dalam Tuhan tidak akan pernah berubah, karena Dia tidak pernah berubah, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8).

Pemazmur berkata bahwa hanya di hadapan Tuhan saja “ada sukacita berlimpah-limpah” (Mzm 16:11). Itu sebabnya, “Orang benar akan bersukacita karena Tuhan” (Mzm 64:11; 68:4), dan akan beribadah kepada Tuhan dengan “sukacita…sorak-sorai” (Mzm 100:2).


Sukacita kita yang sejati bersumber dari Tuhan. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan” bukan bersukacita di dalam keinginan kita.


Dalam terjemahan Alkitab BIS dikatakan: “Semoga kalian selalu bergembira karena kalian sudah hidup bersatu dengan Tuhan sekali lagi saya berkata bergembiralah” (Flp 4:4 – BIS).

Dalam Filipi 3:1b, “bersukacitalah dalam Tuhan”. 1 Tes 5:16 ayat terpendek berkata: “Rejoice evermore" Pantote: "evermore ~ at all times, always, ever".

Dasar sukacita kita di dalam Tuhan:

1. Tuhan mau membangun sukacita kita mulai dari hati kita. Hati adalah pusat dan motivator emosi kita. Apa yang ada di dalam hati akan menentukan sukacita kita.

Penebusan dan pengudusan yang Kristus telah kerjakan dalam hati kita adalah dasar untuk kita bersukacita (Ibr 10:22; 1 Ptr 3:21).

2. Tuhan mau membangun sukacita kita sesuai dengan tujuan yang dikehendaki-Nya.

Kehidupan kekal dan pahala yang akan Tuhan berikan kepada kita adalah dasar bagi seluruh pencapaian sukacita kita (1 Ptr 1:6-9; lih 2 Ptr 1:10-11).


Kesimpulan:

Musuh dari sukacita kita adalah keinginan yang tidak terkendali. Kita tidak bisa bersukacita di dalam Tuhan karena kita sering mengeluh di saat keinginan kita tidak dapat kita penuhi.

Perintah: “Bersukacitalah dalam Tuhan” mendorong kita untuk belajar memberi nilai atas segala hal yang terjadi dalam hidup kita, sehingga kita dapat menikmati kehidupan ini dengan benar (bnd Hab 3:17-19).

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment