“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”
(Matius 5:48)
Kata Yunani untuk sempurna adalah teleios. Kata tersebut sering dipakai secara khusus, dan tidak ada hubungannya dengan gambaran kita tentang kesempurnaan yang abstrak, filosofis dan metafisis. Seekor binatang yang dianggap cocok untuk korban bagi Allah, yaitu binatang yang tanpa cacat dan cela, disebut teleios. Orang yang telah mencapai kedewasaannya secara penuh disebut juga teleios, artinya orang tersebut tidak lagi pemuda atau setengah dewasa. Seorang mahasiswa yang telah mencapai tarap pengetahuan yang matang mengenai pokok yang diminatinya, disebut teleios; artinya, ia bukanlah mahasiswa permulaan yang sama sekali belum mempunyai pemahaman apa-apa tentang hal tersebut.
Dengan kata-kata lain, bagi orang Yunani kesempurnaan adalah keberfungsian. Sesuatu disebut sempurna kalau sesuatu itu sepenuhnya berfungsi sesuai dengan tujuan yang terkandung di dalam rencana, pola, dan perbuatannya. Makna yang seperti itu sebenarnya telah terkandung di dalam kata teleios itu sendiri. Kata teleios adalah bentuk kata sifat dari kata telos. Telos adalah sebuah kata benda yang berarti: akhir, tujuan, maksud dan hasil. Sesuatu disebut teleios kalau sesuatu tersebut sepenuhnya berfungsi sesuai dengan tujuannya yang asli. Manusia disebut teleios kalau ia mengetahui dan sepenuhnya berfungsi sesuai dengan tujuan penciptaan dan penempatannya di dunia ini.
Manusia akan disebut sempurna atau teleios apabila ia memenuhi tujuan penciptaannya. Alkitab memberi jawaban yang tepat dan jelas, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kej 1:26). Jadi manusia diciptakan dengan tujuan untuk menjadi segambar dan serupa dengan Allah. Gambar Allah itu nampak dalam kebajikan, kehendak baik yang tak kenal batas, dan kehendak yang terus menerus mengusahakan yang terbaik bagi setiap orang.
Refleksi:
“KESEMPURNAAN HANYA DAPAT TERJADI APABILA TELAH MENCAPAI TUJUAN-NYA”










0 comments:
Post a Comment