Ayat Bacaan: Zefanya 2:3
Kerendahan hati merupakan kunci bagi kita untuk dapat hidup lebih berkenan kepada Tuhan. Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Ia rendah hati (Mat 11:29). Karena itulah maka Tuhan menginginkan kita memiliki sifat yang rendah hati, “hendaklah kamu selalu rendah hati” (Ef 4:2 bnd 1 Ptr 3:8). Tuhan mengasihi orang-orang yang rendah hati (Yak 4:6; 1 Ptr 5:5).
Kerendahan hati sesungguhnya bukanlah suatu kelemahan. Kerendahan hati memungkinkan kita dapat melihat kepentingan orang lain sebagai yang utama dari pada diri kita sendiri (Flp 2:3). Kerendahan hati menjadikan kita lebih berhikmat (Ams 11:2). Kerendahan hati membuat kita berani membuka diri kita yang sesungguhnya. Dengan rendah hati kita justru menjadi lebih mulia (Ams 29:23).
Kerendahan hati mengenyahkan sifat arogan dan angkuh. Sifat arogan atau angkuh sesungguhnya merupakan upaya dari orang yang merasa dirinya kurang diterima dan dihargai, supaya ia bisa terlepas dari rasa rendah diri. Kerendahan hati juga dapat mengenyahkan sifat yang dipenuhi kesombongan dan tidak peduli terhadap perasaan orang lain. Dengan kerendahan hati kita tidak akan merasa terganggu oleh kehadiran orang lain yang mengancam kita.
Kerendahan hati adalah mahkota keselamatan bagi orang-orang yang diperkenan Tuhan. “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan” (Mzm 149:4). Kerendahan hati akan mendatangkan kelimpahan. “Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah” (Mzm 37:11). Orang yang rendah hati memiliki sukacita (Mzm 34:3) karena ia percaya pada pimpinan Tuhan (Mzm 25:9). Kerendahan hati selalu mendahului kehormatan (Ams 15:33; 18:12; 22:4). Jadi, mari kita kenakan kerendahan hati sebagai identitas kekristenan kita (Kol 3:12).
“KEANGKUHAN MERENDAHKAN ORANG, TETAPI ORANG YANG RENDAH HATI, MENERIMA PUJIAN” (AMSAL 29:23)
0 comments:
Post a Comment